Prakiraan Harga Emas: XAU/USD Stabil di Atas $1.800 karena Inflasi AS Memperkuat Kekhawatiran Fed

• Harga emas tetap berada di level tertinggi dalam enam bulan terakhir.
• Inflasi AS memangkas taruhan Fed yang hawkish tetapi Ketua Powell bukan merpati yang terkenal.
• Kekhawatiran pertumbuhan di sekitar Tiongkok, imbal hasil obligasi pemerintah yang stabil menguji pembeli XAU/USD.
• Penjual emas membutuhkan pernyataan hawkish dari Fed untuk kembali.

Harga emas (XAU/USD) tak bergerak di sekitar $1.810 karena pembeli mengambil nafas setelah kenaikan harian terbesar dalam dua pekan di dekat level tertinggi sejak Juni, yang terlihat pada hari sebelumnya, selama Rabu pagi. Dengan demikian, logam kuning menggambarkan keragu-raguan para pedagang di tengah petunjuk dan kecemasan yang beragam menjelang pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve AS (Fed).

Keragu-raguan pasar dapat disaksikan melalui penawaran beli ringan saham berjangka AS dan imbal hasil yang lesu. Meskipun demikian, S&P 500 Futures mencetak tren naik tiga hari di dekat 4.065, naik 0,25% dalam perdagangan harian, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun turun satu basis poin (bp) menjadi 3,49%, setelah menghentikan tren turun tiga hari.

Alasannya bisa dikaitkan dengan harapan lebih banyak stimulus dari Tiongkok, karena para pejabat dari Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Dana Moneter Internasional (IMF) tampaknya kurang yakin dengan pelonggaran kebijakan Zero-COVID negara naga  itu dan terus menyoroti kekhawatiran ekonomi.

Atau, data inflasi AS yang suram, yang diterbitkan pada hari Selasa, meningkatkan harapan kenaikan suku bunga yang mudah dari Fed. Indeks Harga Konsumen (IHK) AS menandai kemunduran terbesar dalam lebih dari setahun pada hari sebelumnya, yang pada gilirannya menunjukkan meredanya kekhawatiran inflasi dan berkurangnya tekanan pada Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

Akibatnya, Reuters mengatakan, "Harga Fed funds futures menyiratkan peluang yang lebih baik dari pada peluang yang sama rata bahwa Fed akan mengikuti kenaikan suku bunga setengah poin yang diharapkan pekan ini dengan kenaikan suku bunga 25 basis poin yang lebih kecil pada bulan Februari, yang pada akhirnya menaikkan suku bunga tidak lebih tinggi dari kisaran 4,5% -4,75% dalam perjuangannya untuk mengalahkan inflasi," kata Reuters. Berita tersebut juga menambahkan bahwa para pedagang bertaruh pada kenaikan setengah poin kedua pada bulan Februari sebelum laporan inflasi.

Namun, perlu dicatat bahwa putaran terakhir pembicaraan Fed telah hawkish dan Ketua Fed Jerome Powell tidak dikenal karena langkah dovish dan mungkin mempertahankan lintasan kenaikan suku bunga dengan mengutip perlunya lebih banyak pengetatan kebijakan. Juga bertindak sebagai tantangan bagi pembeli Emas bisa menjadi revisi ke atas terhadap perkiraan ekonomi AS dan ekspektasi yang menandai kenaikan suku bunga lebih dari 50 bp. Perlu dicatat bahwa pasar mengharapkan kenaikan suku bunga 0,50% terakhir untuk hari ini sebelum Fed mulai menaikkan suku bunga 0,25% pada tahun 2023.

Baca juga: Pratinjau Fed Desember: Akankah Aksi Jual Dolar AS Berlanjut?

Analisis Teknis

Harga emas bergerak di antara garis resistensi sebelumnya yang berumur satu pekan dan garis tren naik dari resistensi 15 November, masing-masing di dekat $1.805 dan $1.820, karena para pedagang menunggu putusan Fed.

Dalam melakukannya, logam mulia juga mengambil petunjuk dari RSI yang hampir overbought dan sinyal MACD bullish.

Namun, perlu dicatat bahwa perdagangan bullion yang sukses melampaui level SMA 100 di sekitar $1.772 membuat pembeli Emas tetap berharap.

Jika XAU/USD turun di bawah $1.772, level $1.760 dapat menguji penjual sebelum mengarahkan mereka ke swing low akhir November di dekat $1.720.

Sementara itu, terobosan sisi atas rintangan $1.820 akan menyoroti puncak yang terlihat pada Juni 2022, sekitar $1.880 dan angka bulat $1.900 untuk pembeli Emas.

Grafik Empat Jam Harga Emas

Tren: Diharapkan kenaikan terbatas