AUD/USD Pulih dari 0,6900 Akibat Penurunan Penjualan Ritel Australia yang Lebih Rendah dari Prakiraan
- AUD/USD menunjukkan pergerakan pemulihan dari 0,6900 karena Penjualan Ritel Australia mengalami kontraksi sebesar 0,2% versus -0,6% dari ekspektasi.
- Kenaikan suku bunga sebesar 25 bp diprakirakan akan dilakukan oleh RBA pekan ini.
- Kenaikan tipis dalam imbal hasil obligasi pemerintah AS telah memperkuat tema penghindaran risiko.
Pasangan AUD/USD telah mencoba pemulihan di sekitar 0,6900 karena Biro Statistik Australia melaporkan kontraksi yang lebih rendah dari prakiraan pada data Penjualan Ritel untuk kuartal keempat Tahun Siklus 2022. Data ekonomi tersebut mengalami kontraksi sebesar 0,2% sementara ekspektasi pasar memprakirakan kontraksi sebesar 0,6%.
Katalis utama yang akan memicu volatilitas dalam Dolar Australia adalah pengumuman keputusan suku bunga oleh Reserve Bank of Australia (RBA), yang dijadwalkan pada hari Selasa. Proyeksi untuk sikap kebijakan sangat hawkish karena Indeks Harga Konsumen (IHK) Australia belum mengkonfirmasi puncaknya. Inflasi Australia mencatat level tertinggi baru sebesar 7,8% pada kuartal keempat Tahun Siklus 2022.
Analis di Deutsche Bank Australia melihat RBA kemungkinan akan menurunkan Official Cash Rate (OCR) menjadi 4,1%, mengutip pembaruan inflasi terbaru dari kenaikan 7,8% pada IHK, yang sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan. "Meskipun RBA kemungkinan akan bergerak lebih lambat pada tahun 2023 dibandingkan pada tahun 2022, kami sekarang memprakirakan empat kenaikan 25 basis poin tahun ini: 25 basis poin pada bulan Februari dan Maret, dan masing-masing 25 basis poin pada pertemuan bulan Mei dan Agustus," seperti yang dilaporkan oleh Forbes Advisor.
Sementara itu, profil risiko mendukung aset-aset safe haven setelah lonjakan besar pada angka Nonfarm Payrolls (NFP) Amerika Serikat. Indeks Dolar AS (DXY) bertujuan untuk menggeser profil perdagangan di atas 102,50. Kontrak Berjangka S&P500 melanjutkan pergerakan turunnya di sesi Asia, yang menggambarkan penurunan lebih lanjut dalam selera risiko para pelaku pasar. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun telah meningkat lebih jauh mendekati 3,57%.