WTI Kembali Turun ke $62,70 Di Tengah Rekor Output AS

WTI (futures pada Comex) memecah fase konsolidasi Asia ke sisi bawah dan mencapai terendah baru tiga hari di 62,72 di sesi Eropa. Pada saat penulisan, emas hitam terlihat membuat beberapa upaya pemulihan hangat untuk mendapatkan kembali 63.

WTI berada di bawah tekanan jual baru, karena pedagang Eropa bereaksi negatif terhadap laporan EIA AS terbaru yang menunjukkan tingkat produksi AS mencapai rekor tertinggi, yang pada gilirannya menyebabkan penawaran beli menumpuk di stok minyak mentah AS.

Seperti yang dilaporkan Reuters, “Stok minyak mentah AS pekan lalu naik ke level tertinggi sejak September 2017, melonjak 9,9 juta barel menjadi 470,6 barel, karena produksi mencapai rekor tertinggi 12,3 juta barel per hari (bph), sementara tingkat penyulingan turun.”

Namun, pembeli mengintai di level-level yang lebih rendah, karena mereka terus mendapatkan dukungan dari sanksi AS terhadap ekspor minyak Iran, karena keringanan sanksi berakhir sementara pergolakan politik yang sedang berlangsung di Venezuela juga menambah risiko pasokan dan mengintensifkan ekspektasi pengetatan pasar global.

Pasar lebih lanjut juga mencerna laporan terbaru, mengutip bahwa Rusia memangkas produksi April sebesar 223 ribu barel per hari (bph). Secara terpisah, Ketua OPEC Barkindo dilaporkan, mengatakan bahwa tidak mungkin untuk menghilangkan minyak Iran dari pasar.

Fokus langsung sekarang tetap pada data pesanan pabrik AS pada pukul 14:00GMT/21:00WIB untuk perdagangan dolar baru yang pada akhirnya dapat berdampak pada minyak yang sensitif terhadap USD.

Level-Level Teknis WTI